Berdasar data Intitute for Management Development (IMI) World Talent Report 2016, Indonesia menempati peringkat ke 44 dari 61 negara yang disurvey. Peringkat Indonesia berada dibawah Singapura (ke 15), Malaysia (ke 19) dan Thailand (ke 37).
Menunjuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016, tingkat pengangguran terbuka pada pebruari 2017 posisi tertinggi pengangguran ditempati lulusan SMK, SMA dan SD. Fakta ini mendorong perlunya kebijakan dan program lebih lanjut.
Disisi lain, prediksi penduduk usia kerja sangat produktif ditempati generasi millennia yang lahir pada tahun 1981-1994. Mereka disebut sebagai generasi yang mendominasi dunia kerja. Diperkirakan pada tahun 2025, generasi millennial menduduki 75 persen porsi tenaga kerja di dunia.
Karakter generasi milenial antara lain kreatif, perpendidikan tinggi, fasih teknologi, efisien, memiliki jiwa wirausaha serta suka hiburan dan kebersamaan. Mereka juga solid antar teman dan memiliki eksistensi diri dihargai secara social. Beberapa pandangan negatif generasi milenial antara lain malas, narsis, cuek dengan keadaan social, hedonism, suka party dan pergaulan bebas.
Mengambil pendekatan Konsep Talen-T yang dikembangkan oleh Prof. Amiartuti Kusmaningtyas guru besar Untag Surabaya, pembinaan generasi milenial perlu memadukan generic knowledge dengan specialist knownledge. Artinya, seseorang sebaiknya tidak hanya mengetahui pengetahuan diri sendiri (specialist knownledge) tetapi juga pengetahuan terkait banyak hal. Dari aspek mental generasi milenial tidak boleh pantang menyerah dan terampil. (JAWAPOS31/08/2017)
